Minggu, 01 Januari 2012

AUTUMN IN PARIS

Guys, kali ini gue mau posting sesuatu yang masih berhubungan sama puisi. Tapi puisi ini gue tulis setelah gue selesai membaca satu buah Novel. Novel ini dikarang oleh Ilana Tan, seorang penulis yang sampai sekarang belum diketahui identitas aslinya. Buat kalian semua yang hobby baca novel, nama Ilana Tan pasti udah ngga asing lagi kan ? Ilana Tan adalah penulis 4 Novel berseri,
-         -Summer in Seoul
-         - Autumn in Paris
-          -Winter in Tokyo
-          -Spring in London
Gue pribadi udah baca semua rangkaian seri di atas. Buat yang belom gue sangat nyaranin kalian untuk segera membaca, kenapa ? Karena semua novel di atas punya keistimewaan masing-masing yang pastinya berbeda antar satu sama lainnya. Ilana Tan bagi gue adalah seorang penulis hebat, dia mampu mengutarakan cerita dalam setiap kata-kata yang nyaman untuk dibaca, dia juga mampu membuat pembaca tersenyum dan menangis dengan berbagai konflik yang tidak membosankan.
Kali ini yang akan gue bahas adalah novel Autumn in Paris. Gue hobby baca novel, dan novel ini adalah novel pertama yang berhasil bikin gue nangis. Sebelumnya gue ngga pernah nangis biarpun cerita suatu novel itu sedih. Di novel Autumn in Paris, gue bener-bener bisa ngerasain seberapa sedihnya Tara, dan betapa bingungnya Tatsuya. Saling mencintai tapi ngga boleh mencintai. Jujur sampe sekarang di kehidupan nyata gue masih suka mikirin Tatsuya, -padahal ini kan hanya cerita karangan- kasian banget dia akhirnya meninggal.
Dari feel inilah gue berhasil nulis sebuah puisi dari sudut pandang Tatsuya. Gue nulis puisi ini langsung setelah gue selesai baca novel Autumn in Paris, dan gue pun masih dalam keadaan nangis. Asli gue sedih banget inget cerita itu, two thumbs up buat Ilana Tan J
GADIS MUSIM GUGUR (04/03/2011)
Mengapa harus dia ?
Mengapa harus dia ?
Sekali lagi kutanya, mengapa harus dia ?
Teramat sulit aku menerima semua kenyataan ini
Kenyataan ini terlalu menyakitkan

Bertemu dengannya di bandara
Bertemu dengannya di kelab
Bertemu dengannya saat makan malam
Dan bertemu dengannya adalah hal indah yang aku rasakan
Aku pun sangat beruntung
Kupikir aku tidak akan bertemu lagi dengannya
Ternyata aku salah
Aku bisa berkenalan dengannya sekarang

Aku tahu pasti dia tidak menyadari
Bahwa aku sudah mengenalinya saat makan malam itu
Dan menurutku dia telah membuatku kagum sejak pertama kumelihatnya
Dia itu sederhana namun sangaat mempesona

Lagi-lagi aku salah dalam menilainya
Dia bukan sekedar gadis seperti itu
Setelah moment-moment itu
Saat dimana dia memanggilku di sebuah restoran
Saat dimana dia mengajakku hingga aku pusing ke Disneyland
Saat dimana aku membuat masakan bersama dengannya
Dan saat aku menerima kejutan ulang tahun darinya
Ternyata dia adalah gadis yang istimewa

Yang aku tahu
Dia menyukai bahasa asing
Dia menyukai musim gugur
Dia selalu riang gembira
Dia selalu bosan jika hanya memandangi museum
Dia tidak bisa dibuat penasaran
Dia selalu dating ke puncak Arc de Triomphe jika ada masalah
Dan dia selalu membuatku nyaman ketika aku bersamanya
Dia selalu membuatku bercerita
Dia seperti penenang dalam setiap masalahku
Dia membuatku menyukai paris dan musim gugur kembali
Dia, dia, dia membuat hidupku jauh lebih berarti lagi

Aku mencintainya
Aku menyayanginya
Aku ingin melindunginya
Dan aku ingin memilikinya

Kenyataan pun datang
Menghancurkan semua impianku
Kenyataannya ini lebih dari semua mimpi buruk
Kenyataan ini bagaikan racun yang perlahan akan membunuhku

Sungguh, inilah kenyataan yang sangat ingin aku buang dari hidupku
Namun percuma rasanya
Kenyataan itu tetaplah kenyataan yang sebenarnya sampai kapanpun

Dia adik kandungku
Seakan dunia runtuh saat aku mengetahuinya
Aku tidak bisa hanya menyayanginya sebagai seorang adik
Dan aku tidak bisa menghilangkan perasaan ini
Perasaan ini terlanjur dalam
Hidup dan bekembang dalam hatiku
Menjadi bagian dari diriku
Namun kenyataannya tetap
Aku tidak mungkin memiliki adik kandungku sendiri

Aku dan dia ada dalam situasi hati yang sama
Lemah dan tak berdaya
Menjauh dan keluar dari hidupnya
Adalah satu-satunya cara untuk menerima kenyataan itu
Aku tidak akan melupakan perasaan itu
Karena perasaan itu yang muncul setiap aku bersamanya
Adalah perasaan terindah yang terlalu sulit untuk aku lupakan

Biarlah aku yang menderita
Aku rela menyerahkan seluruh hidupku
Jika itu adalah cara agar dia bahagaia
Aku rela menyerahkan seluruh hidupku
Setelah aku mendengarnya mengucapkan
Aku mencintaimu

By : Bunga Mentari




Tidak ada komentar:

Posting Komentar