I'm Sorry Brother

“Eca bisa diem nggak sih?”

     Bentak Dinda kepada adik laki-lakinya yang terus mengoceh. Dinda  langsung masuk kamar dan membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Adik perempuannya, Salwa datang sambil marah-marah kepadanya.

     “Ka, kak Dinda apa-apaan sih? Bentak-bantak Eca kayak gitu! Dia nangis tuh!”

     Dinda cuma diam saja. Lalu Salwa meninggalkan kamarnya dengan muka yang masih kelihatan kesal.

     “ Ya Tuhan, kenapa tadi aku bentak Eca? Dia nggak salah apa-apa…”

     Hanya kata-kata itu yang selalu menghantui Dinda sepanjang malam. Dinda adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Dua sebenarnya. Eca alias Rezha itu adik angkatnya. Adik perempuannya bernama Salwa. Dinda dikenal sebagai orang yang paling sayang sama Eca. Wajar saja orang sekeluarga menjadi heran ketika ia tiba-tiba marah-marah tidak jelas seperti tadi.

Aku Cinta Indonesia

Indonesia adalah negara dengan 33 provinsi yang terbentang dari sabang sampai merauke. Nama Indonesia memang cukup terkenal di kancah dunia, mengapa? Jawabannya karena Indonesia adalah negara dengan sejuta pesona yang dikagumi negara negara lain. Tetapi, kenapa ya justru ada sebagian orang orang Indonesia yang tidak mau menghargai, menganggap rendah negara nya sendiri, bahkan lebih mencintai negara lain ?

Persahabatan Bungmistik

Ini dia cerita tentang persahabatan Bungmistik. Apa itu Bungmistik? Siapa itu Bungmistik? Gimana kisahnya Bungmistik? baca aja yaa.

Add caption

Bungmistik, ya itulah nama gabungan sahabat sahabat gue. Bung itu bunga (gue), Mis itu misis (intan), dan Tik itu tik tok (tika). Gue nggak mau nyebut bungmistik sebagai geng karena menurut gue geng itu bersifat "temenan cuma sama anak anak satu geng nya". Biar pun gue, intan, dan tika ada di bungmistik, kita nggak setiap saat buat main  bareng. Masing masing dari Bungmistik juga punya temen lain kan. Paling Bungmistik main bareng kalo ada moment moment tertentu aja. Oh iya, Bungmistik itu nggak langsung jadi tiba tiba lo. Hahaha, jadi gini cara kita ketemu satu sama lain, waktu di kelas 7 gue, intan, sama tika satu kelas di 74. Gue sama intan duduk satu bangku, itu juga nggak sengaja gara gara bingung mau ngajak duduk siapa.