Yap, postingan gue kali ini cerita nyata hidup gue, dan bener bener gue alamin. Ceritanya gini, waktu gue kecil, gue punya 2 orang sahabat. Kita selalu main bertiga, main sepeda terutamanya. Sampe akhirnya, sahabat gue yg satu pindah ke Bandung, alesannya sih ngikut kerjaan orang tuanya. Hari hari berikutnya, gue jalanin bareng satu sahabat gue. Rasa kehilangan pasti ada lah di hati kita berdua, biasanya main bertiga jadi berdua, tapi lama-kelamaan kita bisa ngerti dan mulai terbiasa. Dan di waktu pagi, sekitar bulan Juni, gue denger sahabat gue yang di Bandung ini lagi di Jakarta, malah dari 2 minggu yg lalu. Gue dan sahabat gue seneeeeng banget denger kabar itu, kita jadi ngga sabar buat ketemu dia, sahabat kita jugaa. kesenengan gue ngga berlangsung lama. Semua nya berubah jadi perasaan sedih, nyesel, dan ngga percaya. Sahabat gue ternyata di Jakarta untuk nyembuhin penyakitnya, dan di hari gue dan sahabat gue ketemu dia, di hari itu juga dia pergi dari dunia. Dibaca yaa, kritik dan sarannya ditunggu, thank you ...
Pagi itu
Pagi itu
Masih jelas kuingat
Sepucuk surat datang bersama hembusan angin
Diringi guguran dedaunan
Segera kuraih surat itu
Kubaca dan kumengerti
Seketika air mata berlinang di kedua pipiku
Jatuh dan membasahi hatiku
Rintik-rintik hujan
Kicauan burung-burung kematian
Pertanda alam ikut bersedih
Aku pun kini menyadari
Bahwa aku telah kehilangan sahabat terbaikku
Sahabat yang lama tak kujumpai
Kini pergi begitu cepatnya
Kini pergi begitu cepatnya
Sahabat yang baru ingin kutemui
Kini pergi untuk selamanya
Mungkin tak kan pernah ada
Pengganti seperti dirimu
Meski kau telah pergi dari dunia ini
Aku yakin kau tidak sepenuhnya pergi
Karena dirimu hatimu dan persahabatan kita
Akan selalu hidup di dalam hatiku
By : Bunga Mentari
By : Bunga Mentari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar