Minggu, 20 November 2011

Kisah Kasih LDKS

        Aku dan rombongan SMPN 179 lainnya baru saja tiba di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan. Hari ini tanggal 23 September sampai besok 24 September 2011, kami akan mengikuti kegiatan LDKS. Sebagai panitia dari acara ini aku tentunya ikut membantu persiapannya. "Willi, tenda lu yang mana? Gue belom tau nih tenda gue yang mana" tanyaku pada Wildan, teman sekelasku yang terbiasa kupanggil Willi. "Yang itu Bingoo" jawabnya pasrah sambil menunjuk ke arah tenda paling kiri dekat dengan tenda guru. "Tenda gue suram banget Bingo ngga ada yang bawa tiker. Aduh pasti gatel-gatel deh gue tidur nanti" keluh Wildan. "Hahaha, iya sih suram banget. Awas lu Dan cowok semua isinya. protect your self" balasku puas meledek Wildan yang tampak bosan. "Yaudah ya gue ke tenda gue dulu, udah ketemu tuh Wil. Gue mau beres-beres ah biar ntar tidur ngga gatel-gatel" lanjutku dan tertawa pada Wildan.
        Aku pun menghanpiri tendaku sendiri. Wah, sepertinya aku ketinggalan. Ternyata seluruhnya sudah rapi dan bersih. Setiap tikar sudah terbentang penuh menutupi lantai tenda, tas-tas juga sudah tersusun rapi mengitari keempat sudut tenda. Karena tendaku sudah oke, aku beranjak melihat tenda-tenda yang lain. Tak jauh beda dengan tendaku, tenda yang lain juga penuh dengan anak-anak yang sedang membersihkannya. Melihat antusias ini aku tak heran, pastinya setiap tenda ingin menang di penilaian tenda terbersih nanti.
        Sesudah makan siang dan sholat Asar, seluruh peserta dan panitia LDKS dipanggil untuk berbaris sesuai dengan anggotanya di lapangan. "Sekarang waktunya membuat program kerja untuk masing-masing sekbid. Untuk OSIS inti Ibu minta buat jadwal piket harian dan rapat rutin. Bunga, tolong bantu OSIS inti ya" seru Ibu Wati keras-keras dan kemudian menoleh ke arahku. Aku pun mengangguk tanda mengerti dan menghampiri kerumunan OSIS inti. "Kak Bungaaa, dibawah pohon itu aja ya, enak adem" ucap Delia sang ketua OSIS sambil menunjuk ke tempat yang dimaksud. "Oh yaudah, ayo ayo" jawabku dan berjalan ke bawah pohon rindang itu.
        Diskusi berjalan dengan lancar. Kini setelah kami melewati acara Sholat Magrib dan Isya, makan malam, dan mengapresiasikan yel-yel dari setiap tenda, kami berkumpul kembali di tengah lapangan untuk simulasi diskusi. "Assalamualaikum teman-teman, kami dari Sekbid I akan menyampaikan hasil program kerja kami" seru Putri selaku ketua dari Sekbid I. Putri melanjutkan kembali penjelasannya, begitu juga dengan aku dan Wildan yang terus memperhatikan setiap sekbid yang maju. Aku dan Wildan bergatian melempar pertanyaan untuk menguji kemampuan dari setiap kelompok.
        Kemudian aku mendengar percakapan antara Wildan dan Desty, "Eh ka, gokil gila yel-yel lu" seru Desty. "Iyalah jelas, kan ada guenya gituu" sahut Wildan antusias. Aku jadi tertarik untuk ikut dalam pembicaran itu, "Hahaha iyaa, tapi ngga heran juga kali ya penampilan mereka kayak gitu, orang anak-anaknya pada ngga tau malu semua gitu. Tapi lu ngga marah kan Dan diledekin gitu?". "Yee santai aja Bingooo, yang penting kan gue trending topic malem ini" jawab Wildan bangga. "Lagian kita juga ngga ngeledekin ka Wildan kali ka, kita kan ngomong apa adanya, hahahaha" balas Desti dan tertawa geli. "Heh sembarangan lu Des, mau bukti lu gue normal?" ucap Wildan marah-marah. Aku dan Desty justu semakin tertawa terbahak-bahak. "Oke please lu berdua ngga udah ketawa. Terutama elu Bingo" lanjut Wildan dan seketika menoleh ke arahku. Aku yang bingung sontak bertanya, "lah kok guee?". Wildan menghela nafasnya perlahan, "Bingoo, lu single gue juga single. Gimana kalo kita jadian aja? Lu untung gue juga untung". "Whaaaaaaaaat?" aku menjerit terkejut, "Ini serius? Lu nembak gue Willi?" lanjutku bertanya. "Ih serius Bingoo, gue capek diledekin terus ya. Bingo mengertilah posisi guee" pinta Wildan sungguh-sungguh. Aku melempar senyum menggoda ke arah Wildan, "Tanpa tau posisi lu, gue juga pasti nerima lu kali Wil" ucapku pasti yang disambut dengan jeritan senang dari Wildan. "Iya Bingooo, inget ya 23 Semtember 2011" ucap Wildan. Aku dan Wildan terdiam berdua, hingga akhirnya tertawa bersama-sama.
        Setelah malam LDKS itu, malam yang sangat indah dan selalu terngiang di pikiranku, kami rombongan SMPN 179 bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing. Sebelum kami pulang, banyak hal seru yang kami lakukan sebelumnya, seperti senam bersama yang dipandu oleh Ibu Yuli dan Ibu Emil, lomba-lomba, juga pembagian hadiah bagi pemenangnya. Aku bersiap mengangkat tasku dan tiba-tiba Wildan telah ada di sampingku, "Bingooo" ucapnya. "Ayo pulang bareng" lanjutnya dan tersenyum. Aku hanya membalas terseyum dan kami pun berjalan berdua, hingga tak sadar banyak orang di sekeliling kami. Ya, aku dan kamu di malam LDKS.

By : Bunga Mentari

1 komentar: