Di tengah hingar-bingar keramaian kota, ada satu gadis cantik yang hidup sendirian, ia benar-benar merasa sangat kesepian. Hingga pada suatu malam gadis itu berjalan keluar mengitari setiap sudut kota, dan ketika ia menatap langit di atas sana, ia sangat takjub akan keindahan ciptaan Tuhan, ia melihat berjuta bintang bertaburan saling berlomba menyumbang cahaya bagi malam yang gelap. Namun dari sekian bintang yang ada, gadis itu hanya terpaku pada satu bintang. Ya, satu bintang yang paling terang, bahkan cahayanya mengalahkan seluruh jumlah cahaya bintang-bintang lain di atas sana. Gadis itu sangat terpesona oleh keindahan bintang itu, ia pun berharap bintang itu akan jatuh disampingnya untuk mengisi hari-harinya yang kelam.
Harapan gadis cantik itupun terwujud. Tak lama setelah ia mengucapkan harapannya, bintang itu benar-benar jatuh tepat di sampingnya. Cahayanya sungguh indah menandingi segala yang ada di sekeliling gadis itu. Bintang itu setia menemani hari-harinya hingga ia merasa tidak lagi kesepian. Gadis itupun berjanji akan menjaga bintang itu dengan sebaik-baiknya agar ia tak lari kemana-mana. Namun suatu hari bintang itu kembali ke langit di atas, meninggalkan gadis itu yang baru saja merasakan arti kebahagiaan. Gadis itu sangat sedih dan munculah sejuta pertanyaan di pikirannya,
“Mengapa ia meninggalkanku? Apakah ia tidak mau menemaniku lagi?”
Bintang itupun menjawab pertanyaan sang gadis cantik seraya tersenyum kepadanya,
“Aku bukannya tidak mau menemanimu lagi. Jujur aku sangat senang hidup bersamamu. Namun aku hanya tidak mau melukai orang-orang yang ada di sekelilingmu. Menyilaukan pandangan mereka bahkan membutakan mata bagi setiap yang melihatku. Lagi pula di atas sini, aku justru bisa terus memperhatikan dirimu, menerangi setiap langkahmu, dan menjaga dirimu dari kesepian yang sangat kau benci itu. Dan bukankah cahayaku lebih indah jika dilihat dari kejauhan?”
To be continue at part 1 . . .
By : Bunga Mentari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar